Selasa, 01 Maret 2016

Penanaman Tanaman Secara Aeropnik

Manfaat Sistem Aeroponik

Sistem aeroponik dapat memberikan manfaat bagi petani yang tidak mempunyai lahan, karena aeroponik tidak membutuhkan tanah, tetapi media tanam yang berupa Styrofoam yang akarnya menggantung di udara. Sehingga bisa dijadikan sebagai lahan di pekarangan rumah.


Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut: Lembaran Styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam tersebut. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian Styrofoam, terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.


Salah satu kunci keunggulan budidaya aeroponik ialah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar. Selama perjalanan dari lubang sprinkler hingga sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari udara hingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat. Dengan demikian proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Kelebihan Sistem Aeroponik

  • Sistem aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air, 
  • mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat.
  • Karena akar di udara, tanaman menerima lebih banyak oksigen. 
  • Oksigen tambahan yang tanaman terima dapat meringankan pertumbuhan patogen berbahaya.
  • Tanaman dapat memanfaatkan karbon-dioksida yang kaya oksigen di udara untuk melakukan fotosintesis.

Peralatan yang di butuhkan untuk membuat sistem Aeroponik sebagai berikut :

1. Jaringan Irigasi Sprinkler
2. Jet Pump (pompa air)
3. Nozzle Sprinkler
4. Pipa Paralon/PVC
5. Pipa Etilen
6. Rokcwool
7. Styrofoam
8. Larutan Nutrisi
9. Bibit Tanaman

sistem aeroponik

Cara Kerja Sistem Aeroponik

Penggunaan sprinkler dapat menjamin ketepatan waktu penyiraman, jumlah air dan keseragaman distribusi air di permukaan tanah secara terus-menerus selama produksi tanaman dengan masukan tenaga kerja rendah. Cara tersebut dapat menciptakan uap air di udara sekeliling tanaman serta memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan suhu sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi.

Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur secara intermittend, nyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer, asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit karena di khawatirkan tanaman akan layu. Bila pompa dimatikan, butiran larutan yang melekat pada akar dapat selama 15 – 20 menit. Pancaran atau pengabutan juga dapat hanya diberikan pada siang hari saja. Namun, cara ini kurang dianjurkan karena kesempatan pemberian nutrisi pada tanaman menyusut. Banyak contoh model aeroponik yang bisa dicari di internet sebagai inspirasi

PENGERTIAN AEROPONIK DAN HIDROPONIK

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai Pengertian Pertanian Hidroponik dan Aeroponik, dan berharap bisa bermanfaat untuk semuanya.


Pengertian Pertanian Hidroponik dan Aeroponik

Pengertian Pertanian Hidroponik atau yang dalam bahasa Inggris ditulis hydroponic adalah berasal dari kata Yunani, yaitu "hydro" artinya air dan "ponos" berarti kerja atau daya. Hidroponik juga merupakan soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Jadi, pengertian hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless dari tanaman, serta menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Keuntungan teknik pertanian hidroponik, yaitu :
  1. Tidak membutuhkan tanah
  2. Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
  3. Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
  4. Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  5. Memberikan hasil yang lebih banyak
  6. Mudah dalam memanen hasil

Pengertian Pertanian Aeroponik merupakan salah satu budidaya tanaman hidroponik, dimana aeroponik berasal dari kata "Aero" yang berarti udara, dan "phonik" yang berarti cara budidaya. Jadi, arti pertanian aeroponik adalah cara bercocok tanam di udara, atau bisa disebut bercocok tanam dengan sistem pengkabutan, yaitu akar tanamannya menggantung di udara tanpa menggunakan media seperti tanah, serta memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara spraying oksigen dengan menambahkan larutan unsur hara ke akar tanamannya, agar perakarannya dapat menyerap unsur hara dengan mudah dan cepat.

Keuntungan teknik pertanian Aeroponik, yaitu :
  1. Bisa menggunakan lahan yang sempit, produktifitas lahan tinggi dan  kontur lahan tidak harus datar.
  2. Tidak tergantung musim dan ada sepanjang tahun
  3. Waktu panen pendek, bisa 1 bulan panen dan tanpa pengolahan lahan
  4. Menghasilkan produksi yang tinggi dan tanaman tumbuh lebih cepat
  5. Tanaman bisa dipindah-pindahkan tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman
  6. Tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja dalam pelaksanaannya, sehingga menjamin efisiensi tenaga kerja.